Unduh App
Beranda
Informasi

Voucher & Diskon

Acara & Kegiatan

Berita & Artikel

Produk

Fresh

Tentang Kami

Tentang Millway

Manfaat Menjadi Member

Tanya Jawab

Hubungi Kami

Kebijakan Privasi

Bantuan Dokter

Janji Temu Dokter

Tanya Dokter

Mitra
Akun Ku
Masuk
Daftar

Kerja Buat Hidup, atau Hidup Buat Kerja?

Posted on 30 Apr 2025 (Rabu.) 14:18 WIB
Kerja Buat Hidup atau Hidup Buat Kerja?

Kerja Buat Hidup, atau Hidup Buat Kerja?

Di era hustle culture, bekerja keras telah menjadi tolak ukur kesuksesan. Lembur dianggap sebagai tanda dedikasi. Kalender kosong bisa memicu rasa bersalah. Tapi... sampai kapan kita terus menekan gas tanpa rem?

Pertanyaannya: Apakah kita kerja untuk hidup, atau justru hidup hanya untuk kerja?

πŸ’‘ Kerja Buat Hidup: Seimbang, Sehat, Bahagia

Konsep ini adalah bekerja secukupnya untuk memenuhi kebutuhan hidup β€” finansial, aktualisasi diri, dan kontribusi sosial β€” tanpa kehilangan keseimbangan pribadi.

  • Ada batas yang jelas antara jam kerja dan waktu pribadi.
  • Punya waktu untuk keluarga, hobi, dan istirahat.
  • Menjaga kesehatan fisik dan mental jadi prioritas.
  • Bekerja dengan tujuan, bukan hanya rutinitas.

Orang yang kerja untuk hidup paham bahwa keseimbangan = keberlanjutan. Mereka tetap produktif tanpa kehilangan jati diri.

⚠️ Hidup Buat Kerja: Terjebak Mesin Produktivitas

Saat hidup hanya berputar di kantor, email, rapat, dan to-do list, kita mulai mengorbankan hal-hal penting: waktu, relasi, bahkan kesehatan.

  • Merasa bersalah saat tidak bekerja.
  • Sulit menikmati waktu luang.
  • Tidak bisa lepas dari notifikasi kerja β€” bahkan di akhir pekan.
  • Sering lelah, mudah stres, dan menunjukkan tanda-tanda burnout.

Menurut WHO, burnout adalah kondisi stres kerja kronis yang tidak berhasil ditangani, dan dampaknya bisa serius bagi kesehatan mental dan fisik.

🧠 Kenapa Ini Penting?

Hidup yang terlalu terpusat pada kerja bisa tampak "produktif" di luar, tapi rapuh di dalam. Studi menunjukkan bahwa kerja berlebihan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung, gangguan tidur, dan depresi.

Sebaliknya, orang yang menjaga keseimbangan kerja-hidup cenderung:

  • Lebih bahagia
  • Lebih sehat
  • Lebih kreatif dan produktif dalam jangka panjang

βœ… Tips Menjaga Batas Sehat antara Kerja & Hidup

  • Tentukan jam kerja β€” dan patuhi.
  • Manfaatkan waktu istirahat dengan sungguh-sungguh.
  • Matikan notifikasi kerja di luar jam kantor.
  • Luangkan waktu untuk aktivitas non-kerja yang kamu nikmati.

Ingat: Kamu bukan mesin. Berhenti bukan berarti gagal.

β€œKerja seharusnya jadi alat, bukan penjara.”

Jadi sebelum kamu menambah proyek atau lembur lagi malam ini, tanyakan pada dirimu:

"Aku kerja buat hidup... atau hidup buat kerja?"