Pernah ngerasa cemas karena pesanmu nggak kunjung dibalas? Baru lima menit, tapi rasanya kayak sejam. Kepala mulai berisik, hati gelisah.
“Aku salah ngomong, ya?”
“Dia marah?”
“Apa aku terlalu maksa?”
Kalau kamu pernah (atau sering) mengalami ini—kamu nggak sendiri. Fenomena ini ternyata sangat umum dan punya penjelasan ilmiahnya. Yuk, kita bedah satu-satu kenapa hal ‘sepele’ seperti balasan chat yang lama bisa bikin hati nggak tenang.
Secara alami, otak manusia dirancang untuk menyukai kejelasan dan kepastian. Ketika sesuatu nggak jelas—misalnya, kamu nggak tahu kenapa seseorang belum membalas pesanmu—otak akan menciptakan skenario sendiri untuk mengisi kekosongan informasi itu.
Biasanya? Bukan skenario positif, tapi yang negatif duluan.
Dalam psikologi, ini disebut sebagai negativity bias. Otak manusia cenderung memprioritaskan kemungkinan buruk sebagai bentuk “proteksi”. Zaman dulu, ini berguna buat bertahan hidup. Tapi di era digital, efeknya bisa jadi… bikin overthinking cuma karena centang dua belum berubah jadi balasan. Contohnya:
“Dia belum bales = Dia marah”
Padahal kenyataannya:
Dia lagi nyetir, rapat, atau tidur siang.
Kalau kamu sedang dalam kondisi capek, cemas, atau insecure, sinyal “belum dibalas” itu bisa langsung memicu alarm emosi. Kamu mulai:
Hal ini bisa bikin kamu lelah mental, dan kadang… mengganggu produktivitas seharian penuh.
Yang bikin kita overthinking bukan soal teksnya, tapi makna di balik itu. Kita merasa:
Semua itu berkaitan erat dengan kebutuhan manusia untuk diterima dan dipahami. Makanya, ketika respons nggak datang sesuai harapan, otak menganggap itu sebagai “penolakan”.
Tenang, ini semua bisa diatasi kok. Berikut beberapa cara sederhana tapi efektif:
Sadari kalau kamu nggak harus langsung tahu jawabannya. Katakan ke diri sendiri: “Mungkin dia memang belum sempat. Itu bukan berarti aku salah.”
Jangan nungguin di chat terus. Lakukan hal produktif—jalan kaki, baca buku, nonton video pendek yang positif.
Kadang nulis isi kepala bisa bikin perasaan lebih jernih. Luapkan asumsi, emosi, dan kekhawatiran di kertas atau aplikasi.
Kalau hubungan kamu cukup dekat, nggak apa-apa sesekali ngobrol soal cara komunikasi yang bikin nyaman dua pihak.
Nggak perlu nunggu burnout atau krisis besar dulu baru sadar pentingnya kesehatan mental. Overthinking karena balasan chat itu nyata dan wajar.
Kamu nggak lebay.
Kamu manusia.
Millway hadir untuk bantu kamu menavigasi momen-momen kecil ini, agar nggak jadi bola salju yang bikin makin stres. Mulai dari fitur journaling, mindfulness, sampai artikel reflektif seperti ini—semua bisa kamu akses langsung di aplikasi.