Unduh App
Beranda
Informasi

Voucher & Diskon

Acara & Kegiatan

Knowledge Hub

Tentang Kami

Tentang Millway

Manfaat Menjadi Member

Tanya Jawab

Hubungi Kami

Kebijakan Privasi

Bantuan Dokter

Janji Temu Dokter

Tanya Dokter

Produk
Vila & Apt.
Tiket
Mitra
Akun Ku
Masuk
Daftar
Gaya Hidup Sehat

Sarapan Nasi Padang: Boleh atau Bahaya?

Ditulis oleh Millway Wellness Team • 05 Aug 2025 (Selasa.)

Bayangkan pagi-pagi baru bangun, dan aroma gulai, rendang, serta sambal ijo sudah menggoda indera penciuman. Rasanya sulit menolak godaan sepiring nasi Padang — apalagi kalau sedang buru-buru dan butuh energi. Tapi… apakah kebiasaan ini sehat?

Sarapan memang penting sebagai sumber energi untuk memulai hari. Namun, pilihan menu yang salah bisa membuat tubuh justru lelah, berat, dan berisiko dalam jangka panjang.


Apa Sih Masalahnya dengan Nasi Padang untuk Sarapan?

Nasi Padang dikenal dengan porsi besar, santan kental, dan lauk yang digoreng atau dimasak berjam-jam. Bukan berarti tidak sehat, tapi kandungan gizinya perlu dicermati, terutama jika dijadikan menu sarapan harian.

  1. Tinggi Lemak dan Kalori

    Sebagian besar lauk nasi Padang mengandung santan dan minyak dalam jumlah besar. Misalnya:

    • Rendang: sekitar 400–500 kalori per porsi
    • Gulai ayam: tinggi lemak jenuh
    • Perkedel dan balado: tinggi karbohidrat dan lemak goreng

    Kalau digabungkan dengan nasi putih dan kerupuk, satu piring bisa mencapai 700–900 kalori — hampir setengah dari kebutuhan harian orang dewasa!

  2. Membebani Pencernaan

    Makanan tinggi lemak dan pedas bisa membuat pencernaan bekerja ekstra keras. Di pagi hari, sistem metabolisme kita belum sepenuhnya aktif, jadi makanan berat justru bikin:

    • Ngantuk setelah makan
    • Perut begah dan tidak nyaman
    • Konsentrasi menurun
  3. Risiko Jangka Panjang

    Jika dilakukan rutin, sarapan tinggi lemak dan garam bisa meningkatkan risiko:

    • Kolesterol tinggi
    • Tekanan darah naik
    • Penyakit jantung dan obesitas

Kapan Boleh Sarapan Nasi Padang?

Bukan berarti kamu harus pantang makan nasi Padang. Kuncinya adalah frekuensi dan porsi.

Sarapan nasi Padang boleh-boleh saja jika:

  • Sesekali, bukan setiap hari
  • Porsinya dikontrol — misalnya hanya ½ porsi nasi dan pilih 1 lauk tanpa kuah
  • Disesuaikan aktivitas — cocok untuk kamu yang akan kerja fisik berat, bukan duduk di depan laptop seharian

Alternatif Lebih Seimbang

Kalau tetap ingin rasa kaya rempah seperti nasi Padang, coba variasikan:

  • Nasi merah + ayam panggang + lalapan
  • Opor ayam dengan kuah encer + telur rebus
  • Gulai sayur tanpa santan kental
  • Tumis tempe balado + tahu rebus + sambal

Tujuannya bukan mengganti rasa, tapi mengurangi beban pencernaan dan menjaga kadar gizi.


Kesimpulan

Sarapan itu penting, tapi menu sarapan lebih penting lagi. Nasi Padang boleh saja sesekali jadi penyemangat pagi — asalkan kamu tahu batasannya.

Awali hari dengan pilihan yang memberi tenaga, bukan yang bikin tubuh stres dari dalam.

Baca Juga

Keranjang Belanja