Di era digital seperti sekarang, layanan paylater atau "beli sekarang, bayar nanti" makin populer di kalangan Gen Z. Praktis, cepat, dan seolah jadi solusi saat dompet belum siap tapi keinginan atau kebutuhan datang mendadak. Namun, di balik kemudahannya, ada risiko yang tidak boleh dianggap enteng.
Bagi banyak teman-teman Gen Z, paylater terlihat seperti pahlawan: bisa memiliki sesuatu sekarang, lalu cicil belakangan. Tapi kenyataannya, membeli dengan paylater dan menabung lebih dulu membawa dampak yang sangat berbeda:
Aspek | Paylater | Nabung Dulu |
---|---|---|
Kepemilikan | Langsung dapat barang | Harus sabar menunggu |
Mentalitas | Cenderung impulsif | Lebih terencana |
Beban keuangan | Ada cicilan & bunga | Tidak ada utang |
Rasa aman | Jangka pendek | Jangka panjang |
Penelitian dari Financial Planning Standards Board Indonesia (FPSB) menyebutkan bahwa pembelian impulsif melalui paylater lebih sering terjadi karena dorongan emosional, bukan kebutuhan logis. Hal ini meningkatkan potensi pemborosan dan penyesalan setelahnya.
Studi dari Harvard Business Review mengungkapkan bahwa utang konsumtif kecil, termasuk dari paylater, dapat menciptakan rasa cemas, stres berkepanjangan, dan rasa bersalah, terutama saat jatuh tempo tiba. Bahkan jika jumlahnya kecil, utang yang menumpuk bisa memengaruhi kesehatan mental.
Sobat Millway pasti sering melihat promo “0% bunga” atau “cicilan ringan”. Hal ini dapat mendorong kebiasaan gratifikasi instan — keinginan untuk segera memiliki sesuatu tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial.
Jika digunakan terus-menerus tanpa kontrol, paylater bisa membuat anggaran bulanan kacau. Menurut survei dari Katadata Insight Center (2023), lebih dari 60% pengguna paylater di usia 18-25 tahun mengaku pernah mengalami keterlambatan bayar.
Bukan berarti paylater harus dijauhi sepenuhnya. Jika digunakan dengan bijak, layanan ini masih bisa menjadi alat bantu keuangan. Berikut beberapa tips sehat untuk teman-teman Millway:
Bagi Sobat Millway yang sedang membangun kemandirian finansial, penting untuk memahami bahwa paylater bukan musuh, tapi juga bukan solusi jangka panjang. Ibarat pisau, bisa bermanfaat jika digunakan dengan bijak, tapi berbahaya jika disalahgunakan. Pilihan ada di tangan teman-teman semua: mau jadi pengguna bijak, atau korban kebiasaan instan?
Jika Sobat Millway merasa artikel ini membantu, bagikan ke teman-teman lain agar makin banyak Gen Z yang melek literasi finansial.
Temukan lebih banyak edukasi seputar gaya hidup sehat, dan pengembangan diri di aplikasi Millway!