Pernah tiba-tiba merasa lapar di tengah malam, padahal kamu sudah makan malam cukup? Bayangan mie instan, keripik, atau bahkan burger cepat saji muncul begitu saja di kepala. Rasa lapar yang datang mendadak ini sering bikin kita langsung membuka kulkas atau aplikasi delivery. Tapi, apakah itu benar-benar rasa lapar dari tubuh? Atau justru ada sinyal lain yang sedang bekerja?
Setelah seharian penuh tugas kuliah, pekerjaan, atau masalah pribadi, tubuh mengalami stres. Saat stres, hormon kortisol meningkat. Kortisol inilah yang sering memicu rasa ingin makan, bahkan ketika tubuh sebenarnya tidak kekurangan energi. Otak mencari cara cepat untuk merasa nyaman, dan makanan, terutama yang manis atau gurih, menjadi “hadiah” instan yang paling mudah didapat.
Fenomena ini disebut emotional eating. Kamu makan bukan karena lapar fisik, melainkan karena emosi yang butuh pelarian. Sama seperti orang yang menyalakan Netflix ketika overthinking, atau scroll media sosial tanpa henti, sebagian orang menggunakan makanan sebagai cara menenangkan diri.
Sulit membedakan keduanya? Ada beberapa tanda sederhana yang bisa jadi patokan:
Jika lapar datang mendadak dan kamu sangat mengidam makanan tertentu (biasanya junk food atau makanan manis), besar kemungkinan itu lapar emosional, bukan lapar fisik.
Sesekali ngemil tengah malam mungkin terasa tidak masalah. Tapi jika menjadi kebiasaan, dampaknya bisa serius. Emotional eating sering memicu:
Lebih berbahaya lagi, tubuh terbiasa mengasosiasikan emosi negatif dengan makanan. Siklus ini membuat kita makin sulit mencari solusi sehat ketika stres.
Kabar baiknya, ada cara sederhana untuk keluar dari pola ini. Tidak harus langsung berhenti ngemil malam sama sekali, tapi mulai dengan langkah kecil yang konsisten:
Lapar tengah malam tidak selalu berarti tubuh butuh energi tambahan. Sering kali, itu adalah bahasa lain dari stres yang belum terkelola. Dengan lebih peka terhadap sinyal tubuh, kita bisa mengurangi kebiasaan makan berlebihan, menjaga kesehatan fisik, sekaligus belajar mengelola emosi dengan lebih baik.