Kerja remote di café, coworking space, atau bahkan pantai memang terdengar keren. Foto laptop di samping kopi estetik sering jadi simbol “kebebasan bekerja” ala digital nomad. Tapi, di balik itu semua, banyak orang tidak sadar sedang mengalami digital nomad fatigue, kelelahan mental akibat gaya kerja yang tampak ideal ini.
Digital nomad fatigue adalah kondisi kelelahan emosional dan fisik yang muncul saat kerja remote terlalu fleksibel, tanpa batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Akibatnya, produktivitas menurun dan mental ikut terkuras.
Banyak digital nomad terjebak dalam ilusi kebebasan. Kenyataannya, fleksibilitas tanpa struktur justru menimbulkan tekanan baru:
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada:
Untuk menjaga keseimbangan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Remote work seharusnya memberi kebebasan, bukan menambah tekanan. Dengan pola hidup seimbang, gaya kerja digital nomad bisa tetap sehat dan berkelanjutan.