Unduh App
Beranda
Informasi

Voucher & Diskon

Acara & Kegiatan

Knowledge Hub

Tentang Kami

Tentang Millway

Manfaat Menjadi Member

Tanya Jawab

Hubungi Kami

Kebijakan Privasi

Bantuan Dokter

Janji Temu Dokter

Tanya Dokter

Produk
Vila & Apt.
Tiket
Mitra
Akun Ku
Masuk
Daftar
Weight Loss

Compassion Fatigue: Saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Demi Kurus

Ditulis oleh Millway Wellness Team • 21 Oct 2025 (Selasa.)

Dalam perjalanan menurunkan berat badan, kita sering kali terjebak dalam pola pikir yang keras: aku harus disiplin,” “aku tidak boleh gagal,” atau “aku harus lebih kuat dari kemarin.” Semangat itu memang baik, tapi bila dijalani tanpa belas kasih pada diri sendiri, hasilnya bisa jadi kelelahan emosional yang disebut compassion fatigue.


Apa Itu Compassion Fatigue?

Istilah ini awalnya digunakan dalam dunia psikologi untuk menggambarkan kelelahan emosional yang dialami seseorang karena terus berempati kepada orang lain. Namun dalam konteks diet, compassion fatigue bisa terjadi saat kita kehilangan empati terhadap diri sendiri — terus memaksa tubuh untuk mengikuti aturan, bahkan ketika tubuh sudah lelah.

Kamu mungkin mulai dari niat baik: ingin lebih sehat, lebih ringan, lebih percaya diri. Tapi seiring waktu, jika semua terasa seperti beban, itu pertanda tubuh dan pikiranmu butuh istirahat — bukan motivasi baru.


Tanda Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri
  • 1. Rasa bersalah setiap kali “melanggar” diet. Padahal, satu kali menikmati makanan bukan kegagalan.
  • 2. Tubuh terasa lelah terus-menerus. Kamu makan cukup, tapi tetap kehilangan energi karena stres internal.
  • 3. Pikiran dipenuhi perbandingan. Kamu merasa tertinggal dari orang lain yang terlihat lebih cepat “berhasil”.
  • 4. Emosi jadi tidak stabil. Antara bangga saat berhasil dan kecewa saat tidak, seperti naik turun tanpa henti.

Ini bukan tanda bahwa kamu kurang kuat — justru ini tanda bahwa kamu sudah berjuang terlalu lama tanpa jeda.


Bagaimana Mengembalikan Keseimbangan
  • 1. Istirahat bukan mundur. Beri tubuh waktu untuk pulih, baik dari sisi fisik maupun emosional.
  • 2. Ubah “disiplin” menjadi “kasih sayang”. Lihat olahraga sebagai bentuk perhatian, bukan hukuman.
  • 3. Rayakan hal kecil. Makan seimbang sehari penuh atau tidur cukup adalah kemenangan yang layak diapresiasi.
  • 4. Dengarkan tubuhmu. Kalau tubuh menolak, bukan berarti kamu malas — mungkin kamu sedang butuh istirahat.

Kesimpulan

Compassion fatigue mengingatkan kita bahwa perjalanan menuju sehat bukan perlombaan, melainkan proses yang penuh nuansa. Menurunkan berat badan seharusnya tidak membuatmu kehilangan cinta pada tubuh sendiri. Kadang yang kamu butuhkan bukan lebih banyak usaha, tapi lebih banyak penerimaan.

Kamu tidak harus keras untuk jadi kuat. Kadang, kekuatan terbesar justru datang dari kelembutan terhadap diri sendiri. 💛

Baca Juga

Keranjang Belanja