Setelah Natal berlalu, banyak orang merasakan jeda yang aneh. Suasana hangat mulai mereda, rutinitas perlahan kembali, dan tubuh masih berada di antara ingin beristirahat dan harus bergerak lagi.
Transisi ini sering kali terasa lebih melelahkan daripada hari-hari libur itu sendiri. Bukan karena kurang istirahat, melainkan karena ritme tubuh dan pikiran belum sepenuhnya selaras.
Setelah hari raya, banyak orang langsung kembali ke ritme lama seolah tubuh siap melanjutkan dari titik terakhir. Padahal, tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali.
Tanpa transisi yang lembut, kelelahan mudah muncul—bukan hanya fisik, tetapi juga mental.
Perubahan jam tidur, pola makan, dan aktivitas selama Natal memengaruhi sistem tubuh. Ketika rutinitas kembali, tubuh belum tentu langsung siap mengikuti.
Rasa lesu, sulit fokus, atau kehilangan motivasi sering kali bukan tanda malas, melainkan sinyal bahwa tubuh sedang menyesuaikan diri.
Pendekatan yang terlalu keras justru membuat tubuh semakin menjauh dari keseimbangan.
Di Millway, kami percaya bahwa tubuh tidak perlu dikejutkan untuk kembali produktif. Ia perlu diajak, perlahan.
Setelah Natal, tidak ada kewajiban untuk langsung optimal. Ritme yang berkelanjutan lahir dari kesadaran akan kondisi tubuh hari ini, bukan dari tuntutan untuk segera pulih sepenuhnya.