🧠 Makan Sayur Nggak Selalu Sehat?
Fakta Ini Bikin Kamu Mikir Ulang!

🥦 Mitos #1: “Sayur mentah selalu lebih sehat”

Faktanya: Tidak semua sayur lebih baik dimakan mentah. Beberapa sayuran justru meningkat kandungan nutrisinya saat dimasak.

• Tomat: Likopen meningkat saat dimasak. (Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2002)
• Wortel: Beta-karoten lebih mudah diserap setelah dimasak.

👉 Tapi hati-hati, jangan terlalu lama memasaknya karena bisa merusak vitamin seperti vitamin C.

🥬 Mitos #2: “Makan sayur sebanyak mungkin pasti sehat”

Faktanya: Semua yang berlebihan bisa berdampak buruk, termasuk sayuran tinggi oksalat seperti bayam dan kangkung.

(Sumber: Harvard T.H. Chan School of Public Health)

👉 Tips: Variasikan jenis sayur setiap hari.

🥤 Mitos #3: “Jus sayur lebih sehat daripada sayur utuh”

Faktanya: Sayur yang dijus kehilangan banyak serat yang penting untuk tubuh.

• Gula alami lebih cepat diserap → lonjakan gula darah
• Serat larut & tidak larut banyak hilang saat disaring

(Sumber: Mayo Clinic & American Heart Association)

👉 Lebih baik konsumsi sayur dalam bentuk utuh atau smoothies.

🌱 Mitos #4: “Sayur organik pasti lebih bernutrisi”

Faktanya: Nutrisi antara organik & non-organik tidak jauh berbeda. Organik unggul di minim pestisida.

(Sumber: Stanford University Meta-analysis, 2012)

🌈 Mitos #5: “Sayur hijau paling sehat”

Faktanya: Sayur berwarna lain juga kaya nutrisi unik:

• 🧡 Wortel → Beta-karoten (vit A)
• ❤️ Paprika merah → Vitamin C & antioksidan
• 💜 Terong → Anthocyanin (jantung)
• 🔴 Bit → Nitrat alami (tekanan darah)

(Sumber: Cleveland Clinic & American Institute for Cancer Research)