Di tengah tekanan hidup, tuntutan pekerjaan, dan overthinking yang nggak ada habisnya, game jadi pelarian cepat banyak orang.
"Main dulu deh biar nggak stres."
Kalimat ini terasa akrab? Kamu nggak sendiri. Bermain game memang bisa memberi efek positif, tapi seperti semua hal baik—kalau berlebihan, bisa jadi bumerang.
Beberapa studi menunjukkan bahwa bermain game secara moderat bisa membantu:
Game bisa menjadi alternatif sehat untuk mengalihkan pikiran dari kecemasan atau tekanan sesaat. Terlebih bagi mereka yang kesulitan membuka diri secara langsung, dunia virtual menawarkan ruang aman sementara.
Ada garis tipis antara “main buat healing” dan “main buat kabur terus-terusan”. Saat game dipakai sebagai pelarian dari semua emosi tidak nyaman—tanpa diimbangi mekanisme coping lainnya—maka game bisa jadi candu yang tak terlihat.
Beberapa tanda kamu perlu waspada:
Kondisi ini bisa memicu siklus yang melelahkan: stres ➝ main ➝ bersalah ➝ makin stres ➝ main lagi. Bukan healing, malah jadi loop yang bikin makin burnout.
Bukan berarti kamu harus berhenti main sepenuhnya. Kuncinya adalah mindful gaming—bermain dengan sadar, bukan otomatis.
Berikut beberapa tips menjaga relasi sehat dengan game:
Game bisa jadi alat bantu jaga kewarasan di dunia yang makin sibuk ini. Tapi kita tetap butuh lebih dari itu—interaksi nyata, istirahat berkualitas, dan ruang untuk merasa sepenuhnya sebagai manusia.