Unduh App
Beranda
Informasi

Voucher & Diskon

Acara & Kegiatan

Knowledge Hub

Tentang Kami

Tentang Millway

Manfaat Menjadi Member

Tanya Jawab

Hubungi Kami

Kebijakan Privasi

Bantuan Dokter

Janji Temu Dokter

Tanya Dokter

Produk
Vila & Apt.
Tiket
Mitra
Akun Ku
Masuk
Daftar
Mental WellnessDigital Wellness

Cyberchondria: Panik Karena Kebiasaan Googling Gejala Kesehatan

Ditulis oleh Millway Wellness Team • 30 Sep 2025 (Selasa.)

Di era digital, mencari informasi kesehatan lewat internet memang jadi sangat mudah. Cukup ketik gejala yang dirasakan, ribuan artikel, forum, hingga jawaban instan langsung muncul. Sayangnya, kebiasaan ini bisa membawa efek samping berbahaya. Ada istilah cyberchondria—yaitu kondisi ketika seseorang merasa panik atau cemas berlebihan setelah mencari informasi gejala kesehatan di internet.


Mengapa Cyberchondria Bisa Terjadi?

Internet memang penuh dengan informasi medis, tapi tidak semuanya akurat. Saat seseorang mencari tahu gejala sederhana seperti sakit kepala atau batuk, hasil pencarian sering kali langsung menampilkan kemungkinan penyakit serius, misalnya tumor otak atau kanker paru. Otak kita cenderung fokus pada informasi menakutkan itu dan menghubungkannya dengan diri sendiri, sehingga muncul rasa panik meski belum ada bukti medis.


Dampak pada Kesehatan Mental

Cyberchondria bukan sekadar rasa ingin tahu. Jika dilakukan berulang, kecemasan yang muncul bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan konsentrasi, mengacaukan kualitas tidur, bahkan memperburuk stres. Dalam jangka panjang, hal ini menciptakan lingkaran setan: semakin cemas → semakin sering mencari → semakin panik.


Kenapa Ini Terjadi?
  • Informasi berlebih dan tidak terverifikasi di internet.
  • Kecenderungan otak untuk fokus pada skenario terburuk.
  • Perilaku “looping” — cemas mendorong pencarian, pencarian memperkuat kecemasan.

Dampak Jangka Panjang

Jika tidak dikendalikan, cyberchondria dapat menyebabkan kecemasan kronis, gangguan tidur, biaya medis tidak perlu akibat pemeriksaan berulang, serta gangguan hubungan sosial karena terlalu fokus pada kemungkinan penyakit.


Cara Mengatasi & Mengurangi Risiko

Mengelola kebiasaan mencari informasi kesehatan online butuh strategi. Langkah berikut membantu meredam kecemasan dan mengembalikan kendali:

  • Batasi kebiasaan “googling” gejala — catat dulu dan observasi 1–2 hari (kecuali darurat).
  • Gunakan sumber terpercaya: situs rumah sakit, organisasi medis, atau jurnal.
  • Tuliskan gejala nyata lalu konsultasikan ke dokter untuk penilaian profesional.
  • Latih manajemen stres: meditasi, pernapasan, journaling untuk redakan overthinking.
  • Ingat: Diagnosis pasti hanya bisa diberikan tenaga medis setelah pemeriksaan.

Kesimpulan

Internet memang bermanfaat untuk menambah wawasan kesehatan, tetapi bila digunakan berlebihan dapat memicu kepanikan. Cyberchondria adalah bentuk kecemasan nyata yang perlu ditangani dengan bijak: gunakan informasi online seperlunya, jaga kesehatan mental, dan selalu utamakan konsultasi profesional bila khawatir.

Jangan biarkan pencarian di internet mengambil alih ketenanganmu. Percayakan diagnosis pada ahlinya, bukan pada mesin pencari.

Baca Juga

Keranjang Belanja