Pendahuluan singkat
Dokumen ini merangkum beberapa virus/penyakit yang baru mencuat atau kembali mengkhawatirkan di kawasan Asia dan relevan untuk Indonesia. Tujuan: memberikan gambaran ringkas, tanda bahaya, dan rekomendasi pencegahan yang dapat langsung digunakan sebagai bahan komunikasi publik atau internal.
Daftar fokus utama
- Human Metapneumovirus (HMPV)
- Nipah virus (NiV)
- Influenza unggas (H5Nx / H5N1)
- Mpox (cacar monyet)
- Leptospirosis (kaitan banjir)
- Campak (measles) — re‑emerging (KLB)
1. Human Metapneumovirus (HMPV)
Apa itu? Virus pernapasan dari keluarga Paramyxoviridae. Gejala mirip influenza/RSV; risiko kena pada balita, lansia, dan orang dengan komorbid.
Mengapa penting sekarang? Lonjakan kasus di wilayah Asia Timur akhir 2024–awal 2025 memicu kewaspadaan regional; Indonesia meningkatkan pemantauan ILI/SARI untuk mendeteksi potensi impor.
Tindakan & pencegahan: protokol higiene pernapasan, isolasi pasien simptomatik, pelindungan kelompok rentan, dan kesiapan fasilitas perawatan pernapasan.
Tanda bahaya: sesak napas, saturasi turun, penurunan kesadaran — rujuk cepat ke fasilitas kesehatan.
2. Nipah Virus (NiV)
Apa itu? Virus zoonotik (reservoir utama: kelelawar buah). Infeksi manusia dapat progresif dan fatal; pernah terjadi spillover & penularan antarmanusia di beberapa negara.
Status 2025: Kasus berulang dilaporkan di India (Kerala) — otoritas kesehatan regional meningkatkan kewaspadaan.
Pencegahan praktis: hindari produk yang kemungkinan terpapar kelelawar (mis. nira mentah), jaga biosekuriti peternakan, APD untuk petugas yang kontak dengan hewan sakit.
Tanda bahaya: demam tinggi disertai gejala neurologis (linglung, kejang, penurunan kesadaran) → segera rujuk.
3. Influenza Unggas (H5Nx / H5N1)
Apa itu? Virus influenza tipe A yang menyebabkan wabah pada unggas—kadang menular ke mamalia atau manusia, dengan potensi keparahan tinggi.
Kenapa waspada? Aktivitas HPAI di populasi hewan meningkat di berbagai belahan dunia; potensi mutasi dan adaptasi menjadi ancaman spillover.
Tindakan: perketat surveilans hewan, vaksinasi unggas di zona risiko, larangan impor/hewan sakit, dan koordinasi One Health.
4. Mpox (Cacar Monyet)
Apa itu? Penyakit virus yang menyebabkan ruam khas; penyebaran global menimbulkan perhatian sejak 2022–2023 dan masih dimonitor pada 2025.
Pencegahan: edukasi perilaku aman, deteksi dini lesi kulit, pelacakan kontak, dan vaksinasi terarah untuk kelompok berisiko.
5. Leptospirosis
Apa itu? Penyakit bakteri (Leptospira) yang tersebar lewat urin hewan (terutama tikus). Bukan virus, namun "muncul" setelah banjir besar.
Relevansi 2025: Peristiwa banjir di berbagai kota meningkatkan risiko wabah leptospirosis; fokus pada mitigasi lingkungan dan edukasi masyarakat.
Pencegahan: hindari kontak dengan air banjir tanpa alat pelindung; tutup luka terbuka; sanitasi lingkungan; akses air bersih.
6. Campak (Measles) — Re‑emerging
Status: Meskipun penyakit lama, pada 2025 beberapa daerah melaporkan KLB dan kematian anak akibat cakupan imunisasi yang belum optimal.
Tindakan: Outbreak Response Immunisation (ORI) dan kampanye meningkatkan cakupan MR (Measles‑Rubella) untuk kelompok usia rentan.
Tanda Bahaya Umum — Segera Cari Pertolongan
- Kesulitan bernapas / saturasi <94%
- Demam tinggi disertai perubahan kesadaran atau kejang
- Demam setelah kontak hewan sakit atau konsumsi produk hewani mentah
- Demam pasca banjir dengan gejala yang mengkhawatirkan (nyeri otot hebat, jaundice)
Ringkasan Cepat
Penyakit | Status / Catatan (Sept 2025) | Tindakan Utama |
---|---|---|
HMPV | Lonjakan regional; peningkatan surveillance ILI/SARI | Higiene pernapasan, isolasi & perlindungan rentan |
Nipah | Kasus di India; risiko spillover | Hindari produk terkontaminasi, biosekuriti peternakan |
Influenza Unggas | Aktivitas HPAI pada hewan global | One Health, vaksinasi unggas, surveilans |
Mpox | Endemi/epidemi global dipantau | Deteksi dini, pelacakan kontak, edukasi |
Leptospirosis | Naik pasca-banjir | Sanitasi, APD, kontrol tikus |
Campak | KLB di beberapa daerah; ORI berjalan | Imunisasi massal, kampanye |