Unduh App
Beranda
Informasi

Voucher & Diskon

Acara & Kegiatan

Knowledge Hub

Tentang Kami

Tentang Millway

Manfaat Menjadi Member

Tanya Jawab

Hubungi Kami

Kebijakan Privasi

Bantuan Dokter

Janji Temu Dokter

Tanya Dokter

Produk
Vila & Apt.
Tiket
Mitra
Akun Ku
Masuk
Daftar
Detox

Overclean Diet: Saat Obsesi Makan Sehat Menjadi Tidak Sehat

Ditulis oleh Millway Wellness Team • 29 Sep 2025 (Senin.)

Tidak ada yang salah dengan ingin makan sehat. Namun, ketika obsesi terhadap makanan “bersih” atau “pure” menjadi berlebihan, hal ini justru dapat berbalik menjadi tidak sehat. Fenomena ini disebut overclean diet atau orthorexia. Orang yang mengalaminya cenderung menolak hampir semua jenis makanan yang dianggap kurang sehat, meskipun sebenarnya masih bernutrisi.


Apa yang Membuat Overclean Diet Berbeda?

Berbeda dengan pola makan sehat biasa, overclean diet ditandai oleh ketakutan berlebihan terhadap makanan tertentu. Misalnya, seseorang hanya mau makan sayur organik, menolak semua produk olahan, atau menghindari makanan yang mengandung sedikit gula dan garam sekalipun. Kebiasaan ini membuat tubuh kekurangan variasi nutrisi yang sebenarnya penting.


Dampak Terhadap Kehidupan

Obsesi ini bisa berdampak serius. Selain kekurangan gizi karena terlalu banyak membatasi makanan, overclean diet juga mengganggu aspek sosial dan emosional. Contohnya, sulit menikmati makan bersama keluarga atau teman karena menu tidak sesuai standar pribadi. Hal ini lama-kelamaan memicu perasaan terisolasi dan menambah tingkat stres.

Contoh Kasus Nyata

Bayangkan seseorang bernama Dina. Awalnya, ia hanya ingin hidup lebih sehat dengan mengurangi junk food. Namun, seiring waktu, ia mulai menolak hampir semua makanan kecuali buah, sayuran organik, dan makanan yang ia masak sendiri. Saat diundang makan bersama teman, Dina sering menolak karena takut makanannya tidak sesuai dengan “standar sehat”-nya. Akhirnya, berat badannya turun drastis, ia merasa terasing dari lingkar sosialnya, dan justru semakin stres. Kisah Dina menunjukkan bagaimana niat baik bisa berubah menjadi masalah jika dilakukan secara berlebihan.


Bagaimana Mengenalinya?
  • Merasa cemas atau bersalah ketika mengonsumsi makanan di luar standar “sehat”.
  • Menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan atau menyiapkan makanan.
  • Menolak undangan makan bersama karena takut tidak menemukan makanan sesuai kriteria.
  • Mengalami penurunan berat badan drastis atau gejala fisik akibat kurang nutrisi.

Cara Kembali Seimbang

Untuk keluar dari pola makan obsesif ini, langkah pertama adalah menyadari bahwa tidak ada makanan yang 100% sempurna. Kesehatan tubuh justru dibangun dari keseimbangan, bukan dari pembatasan ekstrem.

  • Belajar menerapkan diet seimbang dengan karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat.
  • Izinkan diri untuk sesekali menikmati makanan favorit tanpa rasa bersalah.
  • Prioritaskan juga kesehatan mental dengan mengelola stres.
  • Konsultasikan dengan ahli gizi atau psikolog bila pola makan sudah mengganggu kehidupan sehari-hari.
Ingat, makan sehat seharusnya membuat hidup terasa lebih ringan dan menyenangkan—bukan menjadi sumber tekanan dan kecemasan.

Baca Juga

Keranjang Belanja