Unduh App
Beranda
Informasi

Voucher & Diskon

Acara & Kegiatan

Knowledge Hub

Tentang Kami

Tentang Millway

Manfaat Menjadi Member

Tanya Jawab

Hubungi Kami

Kebijakan Privasi

Bantuan Dokter

Janji Temu Dokter

Tanya Dokter

Produk
Vila & Apt.
Tiket
Mitra
Akun Ku
Masuk
Daftar
Stress Relief

Belajar Tidak Selalu Menyenangkan Semua Orang: Batasan Sehat Kebiasaan People-Pleasing

Ditulis oleh Millway Wellness Team • 01 Dec 2025 (Senin.)

Banyak anak muda tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka harus selalu ramah, selalu membantu, dan selalu bisa diandalkan. Di permukaan, ini terlihat baik — tetapi Millway melihat sisi lain dari kebiasaan ini: people-pleasing, yaitu kebutuhan untuk menyenangkan semua orang bahkan dengan mengorbankan diri sendiri.

People-pleasing bukan sekadar sifat baik hati. Ia sering muncul dari rasa takut ditolak, takut membuat kecewa, atau ingin diterima tanpa syarat. Masalahnya, kebiasaan ini perlahan mengikis batas diri dan membuat seseorang kehilangan arah, karena terlalu sering mengatakan “iya” pada hal-hal yang tidak mereka inginkan.


1. Akar People-Pleasing: Bukan Karena Lemah, Tapi Karena Terlalu Peduli

Banyak orang mengira people-pleasing adalah tanda seseorang tidak percaya diri. Millway melihatnya sebagai bentuk perhatian yang berlebihan — hasil dari pola asuh, pengalaman masa kecil, atau lingkungan yang mengajarkan bahwa menerima cinta berarti harus memenuhi ekspektasi orang lain.

Ini bukan kelemahan, tetapi respons emosional yang berkembang karena ingin menjaga hubungan. Namun ketika dilakukan terus-menerus, tubuh mulai merasa lelah dan kehilangan ruang untuk diri sendiri.

Kesadaran akan akar perilaku ini adalah langkah awal untuk melepaskannya.


2. Tanda-Tanda Kamu Sedang Berusaha Menyenangkan Semua Orang

Tidak semua orang sadar bahwa mereka sedang menjadi people-pleaser. Berikut tanda-tanda halus yang sering Millway temui:

  • Sulit menolak meski tubuh dan pikiran sedang lelah.
  • Merasa bersalah saat berkata “tidak”.
  • Mengambil tanggung jawab yang bukan milikmu.
  • Terus memikirkan apakah orang lain marah atau kecewa padamu.
  • Mengabaikan kebutuhan sendiri demi kepentingan orang lain.

Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa batas emosimu mulai kabur.

Mengakuinya bukan berarti kamu egois — itu berarti kamu sedang mengenali dirimu sendiri.


3. Dampak People-Pleasing pada Kesehatan Emosional

Ketika seseorang selalu berusaha menyenangkan semua orang, stres menjadi teman dekatnya. Tekanan untuk tampil baik dan tidak mengecewakan membuat emosi menumpuk dan tubuh kehabisan energi.

Millway melihat bahwa people-pleasing menciptakan emotional exhaustion — kelelahan emosional yang sulit dipulihkan jika seseorang tidak memiliki batasan diri.

Pada akhirnya, hubungan pun menjadi tidak seimbang, karena semua disandarkan pada pengorbanan satu pihak.


4. Cara Perlahan Melepaskan Kebiasaan People-Pleasing

Melepaskan kebiasaan ini tidak berarti berhenti menjadi orang baik. Ini tentang belajar menjaga diri tanpa kehilangan empati. Millway mendorong pendekatan yang lembut dan realistis.

  • Mulai dari hal kecil: katakan “nanti aku pikirkan dulu” sebelum setuju.
  • Berlatih batasan: tentukan apa yang sanggup kamu lakukan dan apa yang tidak.
  • Belajar nyaman dengan ketidaknyamanan kecil: tidak semua orang akan setuju.
  • Dengar tubuhmu: jika terasa berat, itu tanda untuk menolak.
  • Validasi dirimu sendiri: kamu tidak perlu persetujuan orang untuk beristirahat.

People-pleasing adalah pola yang bisa dilepas secara perlahan. Millway percaya bahwa ketika kamu mulai memilih dirimu tanpa rasa bersalah, hidup terasa lebih ringan, hubungan terasa lebih jujur, dan energi emosionalmu kembali utuh.

Baca Juga

Keranjang Belanja